Executive summary
Mayoritas
masyarakat diIndonesia memiliki keminatan dan ketertarikan dalam memelihara
hewan peliharaan. Rata-rata masyarakat di Indonesia memiliki aktivitas yang
sangat padat diluar rumah, seperti melakukan pekerjaan di kantor, melakukan
kegiatan belajar di sekolah dan kampus, pergi berliburan keluar kota ataupun
keluar negeri, dan lain-lain.
Kini
perkembangan teknologi diIndonesia sudah sangat berkembang dalam segi apapun,
sehingga tidak menutup kemungkinan untuk munculnya produk-produk yang
berinovasi dengan teknologi untuk kebutuhan dan keinginan masyarakat.
Di
karenakan banyaknya aktivitas masyarakat pemelihara hewan yang cukup padat
mengakibatkan ketidak teraturannya pemelihara hewan dalam memberi makanan
kepada hewan peliharaannya, maka teknologi yang sudah cukup berkembang secara
pesat di Indonesia akan cukup membantu para pemelihara hewan dengan
diciptakannya sebuah produk alat pemberi makan otomatis kepada hewan
peliharaan.
Untuk
itu kami akan menganalisa langsung menggunakan PEST (Political, Economy,
Social, Technology) + EL (Environmental dan Legal)
• Political
Melihat
sistem pemerintahanan di Indonesia melihatkan bahwa pemerintah Indonesia
menginginkan adanya inovasi baru oleh Sumber Daya Manusia agar meningkatkan
lapangan pekerjaan untuk mengurangi kemiskinan.
• Economy
Melihat
ekonomi di Indonesia yang berkaitan dengan teknologi yang cukup membantu
kebutuhan masyarakat, akan sangat menguntungkan dalam perputaran usaha bisnis .
• Social
Melihat
banyaknya masyarakat di Indonesia, yang selalu berketergantungan dengan
smartphone akan mempermudah masyarakat dalam mengakses, mengontrol, dan
berinteraksi.
• Technology
Melihat
perkembangan teknologi di Indonesia yang menciptakan teknologi baru dengan
perpaduan teknologi lama yang kemudian di inovasikan sehingga terciptanya
sebuah gagasan teknologi baru. Ditambah dengan adanya smartphone yang
mempermudah untuk kegiatan aktivitas masyarakat.
• Environmental
Melihat lingkungan di
Indonesia yang peduli ramah lingkungan nantinya yang akan berpengaruh kepada
kebutuhan dan perekonomian masyarakat.
• Legal
Di
Indonesia hukum yang berlaku mengenai usaha dan perdagangan sangatlah kuat
berdasarkan Undang-Undang yang sudah berlaku di Indonesia. Apabila jika
nantinya akan ada produk tiruan makan dapat diajukan untuk diberi sanksi yang
sudah tertera di Undang-Undang.
Berdasarkan
data yang sudah didapat dari analisa PEST+EL kami akan menganalisa usaha bisnis
analisa SWOT (Strength, Weakness, Oppurtunity, dan Threat)
Strength
• Mempermudah pemelihara
hewan dalam memberi makan peliharaannya.
• Menjaga pola
keteraturan makan hewan peliharaan.
• Membuat waktu ativitas
pemelihara hewan menjadi lebih efisien.
Weakness
• Biaya produksi yang cukup
tinggi.
• Resiko kerusakan cukup
tinggi dalam pengiriman produk.
Oppurtunity:
• Banyak pemelihara hewan
yang sibuk dengan aktivitas diluar rumah.
• Banyak asisten rumah
tangga yang keberatan merawat hewan peliharaan.
• Daya ingat manusia yang
terkadang lupa untuk memberi makan hewan peliharaannya.
Threat:
• Munculnya competitor
baru yang akan lebih berinovasi.
CHAPTER II
Market analysis
I. Product and competitor
analysis
Product Analysis
Dari
produk pemberi makanan hewan peliharaan di Indonesia secara otomatis yang belum
terjamah di masyarakat Indonesia. kami ingin mencipatakan sebuah produk baru
yaitu pemberi makanan hewan peliharaan secara otomatis.
Produk
ini berbentuk sebuah box tempat makanan seperti box kontainer yang terhubung
dengan koneksi wi-fi dan port kabel usb untuk mengsinkronisasi kan antara box
tempat makanan yang terhubung koneksi wifi dengan aplikasi smartphone nya untuk
mengatur kapan kita akan memberi makanan nya serta berapa banyak (gram) nya
yang akan di berikan. Box tempat makanan ini menggunakan tenaga kabel listrik
dan terdapat tena cadangan.
Produk
ini terdapat wadah penampungan bahan makanan yang terpisah yang nantinya bisa
digantiganti sesuai kebutuhan yaitu berupa wadah; small, medium, large dan
extra large yang tiap ukuran nya mempunyai takaran makanan dengan ukuran kilo
gram yang berbeda sesuai yang dibutuhkan.
Direct
Orang-orang yang
membuat mesin pemberi makan otomatis secara manual, atau disebut juga DIY (
Handmade ) tanpa menggunakan teknologi canggih yang memiliki biaya produksi
lebih murah.
Indirect
Competitor
dengan produk yang sama yang telah ada di International yakni Pintofed.
ii. Opportunity analysis
Berdasarkan
riset kepada para pemilik hewan peliharaan, banyak yang melakukan aktivitas
lebih banyak di luar rumah dibandingkan dirumah sehingga hewan peliharaan yang
dirawat dirumah kurang terperhatikan pola makannya. Dengan adanya alat ini akan
mempermudah kepada para pemilik hewan untuk memberikan makanan kepada hewan
peliharaannya secara teratur.
iii. Target Segment
Strategy
Geographic:
• Jabodetabek,
• Kota-kota besar lainnya seperti:
Bandung dan Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya
Demographic:
SES : B+ sampai dengan A
Age : 21 – 45
Pekerjaan : Mahasiswa dan Pekerja
Psychographic:
• Orang yang sibuk dengan pekerjaannya
sehingga tidak ada waktu yang banyak untuk merawat hewan peliharaannya.
• Orang yang tidak memiliki pengurus
hewan peliharaannya yang bersedia untuk memberi makan setiap hari
• Orang yang suka dengan hal-hal instan
untuk merawat hewan peliharaannya
• Pet shop yang membuka service yaitu
penitipan hewan yang secara mudah tidak perlu menyediakan pegawai yang banyak
untuk melayani hewan peliharaan customer melainkan hanya dengan menggunakan
e-feader saja hewan peliharaan akan diberi makan.
CHAPTER III
Solution and Concept (Of the business)
Problem
Pada
umum nya banyak pemeliharan hewan yang memiliki aktivitas yang cukup padat di
luar rumah, sehingga pemeliharaan hewan cukup kesulitan dalam memberi makanan
kepada hewan peliharaan nya secara teratur. Dan juga pada umum nya banyak
asisten rumah tangga yang cukup keberatan untuk merawat hewan peliharaan
majikan nya.
Solusi
Dengan membuat
teknologi dengan inovasi baru untuk memberi makanan hewan peliharaan secara
otomatis yang menggunakan koneksi wi-fi dan aplikasi smartphone. Produk ini
menyediakan keringan untuk pemelihara hewan dalam memberi makanan secara
teratur ketika pemelihara hewan sedang melakukan aktivitas di luar.
Konsep
Produk ini berbentuk
sebuah box tempat makanan seperti box kontainer yang terhubung dengan koneksi
wifi untuk mengsinkronisasi kan antara box tempat makanan yang terhubung
koneksi wifi dengan aplikasi smartphone nya untuk mengatur kapan kita akan
memberi makanan nya serta berapa banyak (gram) nya yang akan di berikan. Box
tempat makanan ini menggunakan tenaga kabel listrik dan terdapat tenaga
cadangan.
CHAPTER IV
Marketing and Promotion
i.
Pricing
strategy
Dalam kaitannya saat ini kita
menggunakan strategy untuk menentukan harga, berikut ini strategy kami dalam
menentukan harga:
·
Price Skimming
Price skiming is a pricing
strategy to set a high price before other competitors come to the market. This
strategy suit best when there are few or no competitors in the market.
·
Competitor Based Pricing
Competitor Based Pricing is a
pricing strategy by defining the lowest price and highest price from available
competitors in the market and deciding at which price consumer will buy your
product.
·
Bundle
Pricing
Small businesses sell multiple
products for a lower rate than consumers would face if they purchased each item
individually. Not only is bundling goods an effective way of moving unsold
items that are taking up space in your facility, but it can also increase the
value perception in the eyes of your customers, since you’re essentially giving
them something for free. Examples:
Burger King with value meals
Kita
akan memilih price skimming karena alasannya adalah kompetitor terberat kita
adalah produk dari luar negeri, akan tetapi di Indonesia sendiri belum ada
distributor untuk produk luar negri tersebut. Kita akan memasang harga yang
tidak jauh dari produk tersebut walaupun biaya produksi produk kami tidak
membutuhkan biaya yang tinggi. Harga jual kami akan kita sesuaikan dengan harga
jual produk dari luar negeri tersebut.
Akan
tetapi kami akan menggunakan Bundle Pricing yaitu menjual
alat satu paket
dengan makanannya.
ii. Promotion strategy
Untuk melancarkan
kegiatan promosi kita , kita akan menggunakan tools dari kegiatan promosi
seperti:
• Advertising
1. Above
The Line
a. Poster: Poster akan diletakkan di pet
shop yang hadir di Indonesia. Dengan mencatumkan nama-nama petshop yang telah
menjadi authorized seller dari produk ini.
b. Sosial Media : Akan memperlihatkan
e-poster dari produk kami dengan wadah social media. Sosial media yang
digunakan ialah Instagram dan Facebook. Dimana dalam Instagram kami akan mempeerlihatkan
feeds yang cantik dan di Facebook dimana Facebook terlihat sekali banyak
komunitas pecinta anjing dan kucing.
2. Below
The Line
Untuk melancarkan
promosi kami menggunakan materi promosi yang lebih dekat lagi dengan audience
seperti:
1. Brosur: Brosur akan kami letakkan di
authorized seller kita yang dan juga pet shop lainnya yang akan bekerja sama
dengan kita.
• Personal Selling dan Event
Personal selling akan
kami gunakan ketika terdapat event yang berhubungan dengan pets atau hewan peliharaan
seperti: Indo Pet Expo. Dimana pada event tersebut kami menjadi tennant dalam
creative market yakni dengan menjual produk e-feader. DIdalam dalam booth
tersebut terdapat SPG ( Sales Promotion Girl ) yang akan membantu untuk ikut
serta memberi informasi yang lebih luas lagi dan juga lebih dekat lagi dengan
masyarakat.
Komentar
Posting Komentar